Categories

8 Nov 2012

Hepatitis


HEPATITIS

A.   Explanation of Hepatitis

Hepatitis adalah suatu penyakit yang ditandai peradangan jaringan dan sel-sel hepar (hati) sehingga kulit dan selaput lendir menjadi kuning (ikterus). Istilah hepatitis sendiri dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver). Hepatitis dapat disebabkan oleh bermacam-macam penyebab antara lain; mulai dari virus sampai dengan obat-obatan termasuk obat-obat tradisional.

Virus Hepatitis terdiri dari beberapa jenis antara lain; hepatitis A,hepatitis B,C,D,E,F,dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut (hepatitis A),bisa kronik (hepatitis B dan C) dan bisa juga menjadi kanker hati (hepatitis B dan C). Jenis serangan hepatitis akut terjadi secara tiba-tiba dengan gejala-gejala berupa demam,mual, nyeri diperut bagian atas, gejala sepeti flu (lemah,sakit kepala,nyeri otot dan sendi), warna kuning pada mata dan kulit (ikterus). Sedangkan jenis serangan hepatitis kronis sering kali tidak memperlihatkan gejala. Orang yang terifeksi virus ini, mungkin tidak mengetahui dirinya dijangkiti virus sampai beberapa tahun kemudian sampai penyakit hati ini sudah cukup berat. Penyakit ini dapat menimbulkan jaringan parut pada hati (sirosis)yang akan mengganggu kerja hati dan apabila lambat ditangani dapat menyebabkan kanker hati dan bahkan kematian.


Dari beberapa virus tersebut, beberapa virus hepatitis A dan E,ditularkan secara oral-faecal sedangkan beberapa virus hepatitis B, D dan C ditularkan secara parentral. Virus hepatitis C kadangkala juga ditularkan secara non-parentral.

Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan ke orang lain. Sebagian orang yang terinfeksi virus ini bisa sembuh dengan sendirinya,namun demikian virus ini akan menetap dalam tubuh seumur hidup.

Angka kejadian dari Hepatitis cukup tinggi. Di Amerika serikat (Francis DP,1984) dilaporkan bahwa seiap tahunnya ditemukan 60.000 kasus Hepatitis virus yang baru (46,7% oleh karena HBV, 30% oleh karena HAV, dan 23% oleh karena non-A dan non-B),sedangkan di Asia pasifik sekitar 20% warganya meninggal lantaran mengidap radang hati kronis. Di Indonesia Hepatitis merupakan peyebab kematian nomor tiga setelah penyakit infeksi dan paru dengan jumlah penderita mencapai 40 juta. Di Jakarta ditemukan 239 penderita Hepatitis akut (61,09% oleh karena HAV,17,5% oleh karena HBV,dan 21,34% oleh karena NANBV).

Di Amerika serikat, misalnya penyebab utama sirosis hati adalah alkohol. Pada sirosis hati terjadi kerusakan jaringan hati normal dan berganti dengan jaringan parut yang menyebabkan hati mengeras.
Pengaruh alkohol terhadap hati dapat berupa perlemakan,peradangan hati dan sirosis.pada perlemakan hati, terjadi pembengkakan hati karena penumpukan lemak dalam sel hati. Pada pemeriksaan laboratorium, fungsih hati yang terganggu biasanya terlihat dari peningkatan enzim gamma glutamil transpeptidase (GPT). Pada umumnya,selain pembengkakan hati, tidak ditemukan gejala lain yang mengganggu. Disamping resiko sirosis hati,orang yang minum alkohol berlebihan biasanya akan mengalami malnutrisi karena nafsu makan akan menurun dan kemampuan usus menyerap makanan terganggu sehinggga penderita menjadi kurus. Apabila kebiasaan minum alkohol berlanjut, maka kerusakan jaringan hati meluas dan dapat menimbulkan penyakit hati serius sebaliknya, jika kebiasaan minum alkohol dihentikan, ada kesempatan sebagian jaringan hati membaik kembali (kecuali yang telah menjadi jaringan perut).

Diseluruh dunia diperkirakan terdapat 350 juta hepatitis B, sekitar 11 juta diantaranya berada di Indonesia, dimana diantaranya banyak bayi yang terpapar virus hepatitis ini dari ibunya (yang terinfeksi virus) lewat proses persalinan.

Hepatitis A adalah suatu penyakit yang diakibatkan masuknya virus hepatitis A kedalam tubuh, terutama menyerang hati yang bisa menimbulkan gejala-gejala hepatitis. Hepatitis A merupakan hepatitis akut yang sering dijumpai pada beberapa penderita usia muda. Penderita ini umumnya memberi gejala klinis yang akut dan jelas namun hampir semuanya akan sembuh tanpa bekas sehingga tidak menyebabkan kerusakan permanen.

A.1. Sejarah Hepatitis A.

Hepatitis virus dikenal sejak ribuan tahun lalu , sebagai penyakit kuning yaitu sejak abad ke 5 SM di Babilonia dan kemudian Hipocrates seorang tabib Yunani (460-375) yang menemukan bahwa penyakit kuning ini menular. Pada tahun 752, Paus Zaccharias menemukan bentuk – bentuk dari penyakit kuning yang infeksius dan dapat menular sehingga penyakit tersebut dinamakan sebagai icterus infectiosa.

Sejak tahun 1820-1892 lebih dari 50 epidemi hepatitis yang tercatat di Eropa dan beberapa diantaranya mungkin disebabkan oleh virus hepatitis A yang terjadi saat peperangan.

Pada tahun 1912 Cockayne memberikan nama hepatitis infectiosa untuk bentuk penyakit kuning menular tersebut. Tahun 1923 Blummer telah berhasil membuat suatu ringkasan yang sempurna mengenai penyakit ini berdasarkan analisa 63 letupan epidemic jaundice yang terjadi di amerika Serikat antara 1912 – 1923. Observasi berikutnya menyatakan terdapat eksistensi dua bentuk utama virus hepatitis yaitu infectious hepatitis dan serum hepatitis.

Meskipun beberapa kejadian penyakit kuning yang terjadi sejak zaman Hippocrates sangat mungkin disebabkan oleh virus hepatitis, namun baru tahun 1960 terbukti ketika ditemukan hepatitis B dan kemudian hepatitis A.
Pada tahun 1950 – 1970 pola sereoepidemiologi penyakit ini diteliti oleh Murray,Krugman dan kawan – kawan yangb menuntun kita kearah pencegahan. Tahun 1973 Feinstone SM dkk, mnemukan virus hepatitis A dengan pemeriksaan immune electron microscope pada specimen tinja dan selanjutnya dikembangkan berbagai cara pemeriksaan “immunoassay” yang sangat sensitive untuk mendeteksi antigen dan antibody hepatitis virus A.
Tahun 1979 Provost dan Hilleman berhasil membiakkan virus hepatitis A dalam kultur sel. Replikasi dapat terjadi dalam sel epitel usus dan epitel hati. Virus hepatitis A ditemukan di tinja berasal dari empedu dan epitel usus.

Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.

Hepatitis atau lebih dikenal dengan "Penyakit Hati" adalah terjadinya peradangan pada hati karena toxin. Bisa disebabkan oleh kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi karena Pola Hidup Sehat yang diabaikan. Bila hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", sedangkan hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".







B.   Jenis Virus Hepatitis



Virus hepatitis A

Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.

Virus hepatitis B

Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).
Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.

Virus hepatitis C

Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.




Virus hepatitis D

Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.

C. Gejala Penyakit Hepatitis

Nah, berikut adalah beberapa Gejala Hepatitis yang harus Anda ketahui agar Anda bisa mengetahuinya dari awal.Berikut selengkapnya:

Gejala Hepatitis A

Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.

Gejala Hepatitis B

Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

Gejala Hepatitis C

Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut “jaundice” (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.












D. Pencegahan Penyakit Hepatitis


Dalam hal mencegah hepatitis ini terbagi menjadi dua kategori pencegahan penyakit hepatitis ini. Yaitu pencegahan penyakit hepatitis secara umum dan juga pencegahan penyakit hepatitis secara khusus. Karena penyakit hepatitis ini adalah karena virus dan sebagian besar menular melalui darah atau pun cairan tubuh yang tercemar dengan virus hepatitis ini maka kita harus benar-benar waspada akan penularan penyakit hepatitis ini.

Yang termasuk kategori mencegah penularan penyakit hepatitis secara umum adalah sebagai berikut :

·                          Menghindari kontak seksual atau hubungan badan dengan penderita hepatitis B, termasuk dalam hal ini kontak dengan cairan tubuh seperti ludah dan juga sperma.

·                          Menghindari pemakaian alat suntik yang tidak steril ( dalam dunia kesehatan harus menggunakan alat suntik sekali pakai ), alat tatto, alat tindik, pemakaian narkoba yang menggunakan jenis alat suntik sebagai medianya, berganti-ganti pasangan.

·                          Pada ibu hamil untuk mengadakan skrining pada awal kehamilan serta juga setelah memasuki trimester ke III kehamilan.
·                          Dan yang masuk dalam mencegah dan pencegahan penyakit hepatitis secara khusus adalah dengan melakukan imunisasi aktif. Imunisasi aktif hepatitis ini adalah bertujuan jalur transmisi penyebaran penyakit hepatitis ini melalui program imunisasi bayi baru lahir dan kelompok resiko tinggi tertular hepatitis.

Imunisasi aktif ini ditujukan dan sasarannya antara lain adalah :

1.      Bayi baru lahir dalam waktu 12 jam pertama kelahirannya.

2.      Anak serta remaja yang belum pernah mengikuti mengikuti imunisasi hepatitis.

3.      Tenaga medis termasuk dokter, perawat, petugas laboratorium dan sejenisnya.

4.      Pasien yang mendapatkan pengobatan hemodialisa (cuci darah).

5.      Kaum homoseksual, PSK, heteroseksual, dengan penderita virus hepatitis B.

6.      Penyalahguna obat.

E. Cara Mengobati Hepatitis

            Mengobati Hepatitis tidak bisa dilakukan sembarangan mengingat ini adalah penyakit yang berbahaya. Para dokter Umumnya akan menyarankan rawat inap di rumah sakit dan akan mmemberikan pengobatan hepatitis dalam bentuk infus, obat yang di telan langsung, maupun melalui penyuntikan.
            Anda pun bias mengobati hepatitis dengan cara yang lebih alami. Beberapa bahan alami yang mampu menyembuhkan hepatitis adalah temulawak, kunyit, akar alang-alang, daun mirten, daun mineran, pegagan, maupun sambiloto. Semua bahan-bahan tersebut memiliki khasiat sebagai anti peradangan dan mampu melindungi organ hati dari kerusakan yang disebapkan oleh toksin atau zat apapun yang dapat mengganggu kinerja hati. Berikut adalah beberapa contoh cara membuat ramuan alami untuk mengobati hepatitis.

·        Siapkan temulawak dan daun sambiloto secukupnya, cuci hingga bersih lalu iris temulawak tipis-tipis. Rebus temulawak dengan daun sambiloto, dan minum air rebusannya sebanyak 2-3 kali sehari.

·        Siapkan 5 gram daun Ingu (Ruta Angustifilia), 10 gram Kunyit, dan 15 gram Brotowali. Terlebih dahulu potong-potonglah Brotowali dan kunyit. Hasilnya kemudian direbus dengan 1 liter air bersama daun ingu. Biarkan hingga tersisa menjadi 1/2 liter. Minumlah 3 kali sehari, setelah minum obat tersebut minumlah air manis Gula Aren untuk mengurangi rasa pahit.

·        Dengan bonggol bambu kuning. Caranya yaitu, bambu tersebut dipukul-pukul menggunakan kayu atau benda keras yang lainnya hingga sedikit hancur.Kemudian rebuslah menggunakan 2 liter air sampai tersisa tinggal 1 liter, dan berilah Gula Aren secukupnya. Minumlah ramuan ini 3 kali dalam sehari.

Gejala pada hepatitis B dan C antara lain :

1. Seperti influensa ( lemas, mual, muntah, diare, dan sendi serta otot terasa nyeri ).

2. Warna kekuningan pada kulit dan retina.

3. Pembengkakan pada perut.

4. Urin berwarna gelap.
Pencegahannya yaitu :

1. Imunisasi Hepatitis- B pada bayi yang baru lahir dan anak / remaja yang belum pernah di imunisasi Hepatitis-B tapi telah diperiksa darahnya terlebih dulu

2. Hindari hubungan badan dengan orang yang terinfeksi sampai anda telah dilindungi dengan imunisasi.

3. Hindari penyalahgunaan obat dan pemakaian jarum suntik secara bersama.

4. Hindari pemakaian bersama alat cukur, sikat gigi , dan alat tatto

5. Bila ingin akupuntur, tattoo atau tindik pastikan bahwa semua peralatannya dalam keadaan steril.

Pengobatan Hepatitis B

1. Pemberian obat Lamivudine.

2. Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera).

3. Pemberian obat Baraclude (Entecavir).

4. Pemberian suntikan Microsphere

5. Injeksi Interferon alfa

Pengobatan Hepatitis C
1. Injeksi Interferon alfa

2. Injeksi Pegylated interferon alfa

3. Pemberian obat Ribavirin



           
F. Hepatitis di Indonesia
            Indonesia menempati peringkat ketiga dunia setelah China dan India untuk jumlah penderita hepatitis. Ahli kesehatan dari Divisi Hepatologi, Depatemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ali Sulaiman memperkirakan sejumlah 13 juta penduduk Indonesia mengidap hepatitis B dan empat juta penduduk lainnya menderita hepatitis C.
“Di Indonesia, hepatitis termasuk salah satu penyakit berbahaya sehingga termasuk dalam lima imunisasi yang biayanya digratiskan pemerintah selain BCG, DPT, polio dan campak,” ujar Ali Sulaiman. Di dunia, virus hepatitis telah menyerang hingga dua miliar penduduk dan saat ini diperkirakan 400 juta penduduk sedang terinfeksi oleh hepatitis B dan sekitar 170 juta menderita infeksi hepatitis C.
Sementara itu, peringatan Hari Hepatitis sedunia, 28 Juli di Indonesia akan dipusatkan di Yogyakarta, yang merupakan daerah dengan jumlah penderita tergolong tinggi. "Pemilihan lokasi di Yogyakarta juga karena pelaksanaan imunisasi hepatitis di daerah itu sangat bagus, bahkan melebihi target yaitu hingga 104,5 persen," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tjandra Yoga Adhitama .
Peringatan Hari Hepatitis itu akan diisi dengan berbagai kegiatan dan akan dibuka oleh Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih. "Selain itu kami juga akan melakukan surveilans mengenai jumlah penderita hepatitis di Indonesia dan mengumpulkan data lainnya untuk menulis buku panduan pengendalian penyakit ini," ujar Tjandra. Meskipun belum mendapatkan angka pasti penderita penyakit yang menyerang fungsi hati tersebut, Tjandra memperkirakan sekitar 20 juta orang di Indonesia menderita Hepatitis B dan C.
Dengan peringatan Hari Hepatitis tersebut, diharapkan agar masyarakat dapat lebih waspada terhadap hepatitis terutama yang menyerang bayi karena ditularkan dari sang ibu. Sebelumnya, Hari Hepatitis diperingati tiap tanggal 19 Mei namun atas usulan delegasi Indonesia dalam sidang Badan Eksekutif WHO ke-126, disepakati Hari Hepatitis akan diperingati tiap tanggal 28 Juli yaitu hari kelahiran Dr Baruch Blumberg, penemu hepatitis B pada 1965.

Entri Populer

This i'am

Foto saya
Just The Jail,, Menjalani hidup terus mencari ilmu, lalu amalkan setelah itu, sebarkan,,n_n Bismillah,, add my email andromeda_252@yahoo.com , ihsan.thejail@gmail.com , Trima Kasih,,n_n